Semarang (ANTARA News) - Sejumlah dusun di Desa Ngargomulyo yang terletak cukup dekat dengan puncak Gunung Merapi saat ini sudah dikosongkan oleh warganya, mengingat sebelumnya masih ada warga yang memilih bertahan.

Kepala Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Yatin, Rabu, mengatakan pihaknya sudah melakukan penyisiran ke sejumlah dusun hingga Dusun Ngandong yang hanya berjarak sekitar enam kilometer dari puncak Merapi.

"Saya sudah berkeliling dan mengecek dusun-dusun, suasana terlihat lengang karena para warga sudah berada di tempat pengungsian, sementara listrik masih padam hingga sekarang," katanya.

Sukisno, warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang membenarkan bahwa seluruh warga dusunnya saat ini sudah berada di tempat pengungsian yang terletak di Lapangan Dukun.

"Sebelumnya, memang ada beberapa warga yang masih bertahan untuk menjaga barang dan ternaknya, namun saat ini mereka sudah berada di tempat ini (Lapangan Dukun, red.)," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Susanto, warga Dusun Grogol, Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, warga dusunnya sudah berada di pengungsian mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang cenderung meningkat.

Berdasarkan pantauan ANTARA, hujan abu masih terus mengguyur dengan cukup lebat, namun tidak disertai air seperti hujan abu sebelumnya, antara lain mulai Desa Sumber, Kecamatan Dukun hingga Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Hujan abu vulkanik bercampur pasir tersebut mengakibatkan pohon-pohon di sepanjang jalan terlihat melengkung condong ke tengah jalan, selain mengakibatkan atap-atap rumah penduduk tertimbun abu vulkanik.

Beberapa warga juga terlihat berjaga-jaga di sepanjang jalur Desa Sumber, Kecamatan Dukun hingga Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, bahkan mereka memarkir sepeda motornya menghadap ke arah Muntilan.

Sejumlah warga yang ditemui mengaku, hal tersebut sengaja dilakukan untuk mengantisipasi bahaya yang bisa datang sewaktu-waktu sehingga lebih memudahkan upaya penyelamatan menuju daerah yang lebih aman.

Sebelumnya diwartakan, hujan abu vulkanik kembali mengguyur sejumlah desa di Kabupaten Magelang, namun tanpa disertai air sejak sekitar pukul 18.00 WIB dan aliran listrik di kawasan tersebut juga padam. (M029*ZLS/K004)