Merapi Keluarkan Awan Panas, Evakuasi Dihentikan
Beberapa pengungsi kembali berpindah menuju tempat lebih aman menggunakan kendaraan truk saat melintas di ruas jalan Muntilan-Magelang, Jawa Tengah, Jumat (5/11). (ANTARA/Wihdhan Hidayat)

Sleman (ANTARA News) - Evakuasi korban lahar panas letusan Gunung Merapi di Dusun Gading, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sabtu dihentikan sementara karena Gunung Merapi kembali meluncurkan lahar dan awan panas.

Evakuasi yang dilukan Relawan Gabungan dari Batalyon Infanteri (Yonif) 403 WP Yogyakarta, Satrimobda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), SAR DIY serta FKPPI terpaksa tersebut langsung dihentikan begitu awan panas kembali keluar ke arah timur dan mengarah ke Sungai Gendol.

"Kami terpaksa menghentikan evakuasi korban karena sejumlah relawan berada hanya sekitar 50 meter dari tepi Sungai Gendol di Dusun Gading," kata Koordinator Tim EvakuasiDari Satbrimobda DIY Susilo.

Ia mengatakan, pihaknya terus memantau informasi melalui radio "Handy Talki" (HT) untuk mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di Gunung Merapi.

"Sinyal HT akan berbunyi kencang jika Merapi mengeluarkan awan panas, ini yang menjadi patokan bagi kami dalam menjalankan tugas di lapangan, saat para relawan sedang mengevakuasi tadi tiba-tiba sinyal berbunyi keras sehingga teman-teman langsung saya minta turun ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Susilo mengatakan, awan panas muncul sekitar pukul 08.44 WIB dan sampai pukul 11.00 WIB masih belum berhenti sehingga diputuskan untuk menghentikan evakuasi.

"Evakuasi kami tunda dulu sementara, dan nanti jika kondisi telah memungkinkan evakuasi akan dilanjutkan. Kemungkinan masih ada banyak korban tewas karena belum semua rumah dievakuasi," katanya.
(ANT/A024)