Korban Meninggal Letusan Merapi Jadi 58 Orang
Sebanyak 35 korban tewas terkena awan panas Gunung Merapi dikumpulkan di RS Sarjoto Yogyakarta, Jumat (5/11). Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas sejauh 17 km, sedangkan batas Kawasan Rawan Bencana III adalah 15 km, maka pengungsi dan warga kembali diungsikan. (ANTARA News/Regina Safri)

Yogyakarta (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat dini hari yang hingga pukul 13.20 WIB yang berada di instalasi Forensik Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta bertambah dua orang sehingga menjadi 58 jiwa, sedangkan luka bakar berat tercatat sebanyak 66 orang.

"Korban meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta bertambah lagi dua orang sehingga menjadi 58 orang," kata anggota Tim Dokter Disaster Victim Identification (DVI) Kompol Agung Hadi Wijanarko di Yogyakarta, Jumat.

Kemungkinan jumlah korban akibat letusan Gunung Merapi tersebut masih bisa bertambah mengingat ada sebagian lokasi yang belum dapat dijangkau tim SAR, TNI, Polri, dan relawan akibat lahar yang masih panas. "Saya yakin korban akan terus bertambah," kata dia.

Ia mengatakan korban meninggal dunia dan luka bakar berat merupakan warga Kecamatan Cangkringan yang letaknya 15 kilometer dari Gunung Merapi. "Saat terjadi letusan pukul 00.40 WIB mereka masih tertidur nyenyak," katanya

"Kami meminta keluarga di Cangkringan agar datang ke RS Sardjito Yogyakarta untuk membantu mengidentifikasi korban dengan memberikan data-data sekunder, karena jika tanpa ada data-data sekunder tim forensik akan kesulitan mengetahui identitas korban," katanya.

Anggota Kedokteran Kepolisian Polda DIY Syahrizal mengatakan evakuasi membutuhkan alat berat dan juga air dalam jumlah yang banyak untuk bisa masuk ke wilayah tersebut dan melakukan evakuasi korban," katanya.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) dibantu RS Dr Sardjito Yogyakarta kini mulai melakukan identifikasi terhadap seluruh korban meninggal dunia.
(U.E013/H008/P003)