Pages

Thursday, October 07, 2010

TEKNOLOGI DESALINASI, Saatnya Manfaatkan Air Laut untuk Minum


JAKARTA, KOMPAS.com — Keterbatasan Jakarta mendapatkan air baku untuk diolah menjadi air bersih sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan air laut yang melimpah. PT Pembangunan Jaya Ancol bukan cuma mengolah air laut menjadi air tawar, melainkan juga mengolahnya menjadi kolam apung berkadar garam tinggi.

Inovasi yang dilakukan, antara lain, 7.000 meter kubik air laut diubah menjadi 5.000 meter kubik air tawar per hari. Sisanya, sekitar 2.000 meter kubik, menjadi air berkadar garam tinggi yang digunakan untuk kolam apung, salah satu wahana wisata di Ancol Taman Impian.

”Teknologi desalinasi ini menjadi inovasi untuk tidak semata-mata meraih hasil air minum dari sumber air laut tak terbatas,” kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budi Karya.

Kolam apung merupakan manfaat wisata edukatif lain, di samping perolehan air tawar dari proyek Ancol Newater-Sea Water Desalination Plant. Bambang Tutuko selaku Wakil Direktur Arkonin yang menjadi konsultan proyek ini, Selasa (28/9/2010), menguraikan, desain rancang bangunnya bisa untuk memproduksi sampai kapasitas 15.000 meter kubik per hari.

”Desainnya sudah selesai dirancang dan konstruksinya sekarang masih dikerjakan. Akhir tahun ini bisa selesai,” kata Bambang.

Osmosis terbalik

Reverse osmosis atau osmosis terbalik merupakan proses yang ditempuh secara umum untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Caranya dengan mendesakkan air laut melewati membran-membran semipermeable untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungan garam yang tersaring disisihkan. Sebagian air laut digunakan untuk melarutkannya.

Larutan itulah yang kemudian menjadi bagian dari 2.000 meter kubik per hari yang kemudian disalurkan ke Kolam Apung Wahana Atlantis Ancol.

Dalam kandungan garam tinggi, air kolam itu mampu mengapungkan manusia. Namun, untuk menikmati kolam apung ini, ada beberapa ketentuan yang diberlakukan untuk menunjang keselamatan dan kesehatan.

Reverse osmosis atau RO ini ditempuh setelah ada berbagai perlakuan terhadap sumber air bakunya,” kata Bambang.

Menurut Bambang, air baku itu diambil dari Danau Ancol. Danau Ancol dirancang untuk menampung pula air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih yang digunakan berbagai fasilitas publik di kawasan wisata tersebut.

Pemasukan air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih merupakan upaya untuk menurunkan kadar garam danau payau tersebut. Dengan demikian, diharapkan proses osmosis terbalik menjadi lebih ringan dengan air baku yang rendah kadar garamnya. ”Ini ada kaitannya dengan usia produktif dari teknologi desalinasi ini,” ujarnya.

Untuk menghasilkan air bersih dari air laut ini dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 kilowatt jam per meter kubik. ”Sekarang ini rata-rata listrik per kilowatt jam mencapai harga Rp 1.000,” ujar Bambang.

General Manager Perencanaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sandy Rudiana mengatakan, perusahaannya memiliki kebutuhan air tawar sebanyak 15.000 meter kubik per hari. Saat ini belum bisa terpenuhi seluruh kebutuhannya.

”Dari perusahaan air minum daerah hanya diperoleh 9.000 meter kubik per hari sehingga masih kekurangan 6.000 meter kubik per hari,” kata Sandy.

Selain faktor kekurangan suplai air bersih, menurut Sandy, juga ditemui kendala harga yang terlampau tinggi. Produksi air bersih dari proses desalinasi bisa bersaing dengan tarif air bersih kelas komersial yang mencapai Rp 12.500 per meter kubik. Bahkan, tarif air bersih industri mencapai Rp 15.000 per meter kubik.

Nilai produksi air bersih dengan teknologi desalinasi yang dikembangkan sekarang mampu menekan harga hingga Rp 9.000 per meter kubik.

Pengembangan model

YJ Harwanto, selaku General Manager Ancol Taman Impian PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengatakan, proyek desalinasi ini sebagai pengembangan model tatkala ada tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta, terutama di kawasan pesisir Jakarta Utara.

”Model seperti ini harus dikembangkan oleh pihak-pihak lainnya,” kata Harwanto.

Dia mengatakan, perusahaannya tidak pernah mengambil air tanah untuk mencukupi kebutuhan. Namun, mereka menerima imbas paling parah berupa penurunan tanah paling cepat di Jakarta. Saat ini diperkirakan kawasan Ancol mengalami penurunan tanah 26 sentimeter per tahun.

Seperti lokasi kuburan yang dipelihara Pemerintah Belanda di dalam kawasan wisata Ancol, sejak belasan tahun yang lalu masih 1 meter sampai 2 meter di atas permukaan laut. Namun, sekarang sudah berada di bawah permukaan air laut sehingga diperlukan pemompaan air ketika tergenang air laut.

Pengurukan, menurut Harwanto, dilakukan setiap tahun. Lokasi-lokasi yang tidak diuruk pada akhirnya mudah tergenang air hujan atau luapan air laut pasang.

Desalinasi sebagai jawaban teknologi atas tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta. Pengelola kawasan wisata Ancol sudah memulainya. Ditunggu yang lainnya.

Google Luncurkan Google Maps Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Google meluncurkan Google Maps Indonesia, sebuah platform pencarian lokal yang membantu pengguna menemukan informasi geografis seperti peta online, citra satelit, panduan arah berkendara, alamat dan daftar perusahaan, melalui PC dan ponsel.

Head of Product Management Google Southeast Asia Andrew McGlinchey di Jakarta Rabu mengungkapkan bahwa Google Maps Indonesia resmi diluncurkan dan siap digunakan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.

"Pengguna dapat dengan mudah mencari dan menemukan informasi suatu tempat yang diingingkan, kapan pun dan di mana pun. Ia hanya perlu mengetikkan kata kuncinya saja di maps.google.co.id," ujar Andrew.

Sementara itu Head of Marketing Google Southeast Asia Derek Callow juga mengatakan bahwa Google Maps Indonesia memungkinkan pengguna, perusahaan dan pengembang lokal untuk memberi sumbangan informasi mengenai Indonesia.

Platform ini diharapkan menjadi peta online yang paling kaya konten dan paling relevan di tanah air.

Derek menambahkan bahwa melalui ajang ini, ia juga ingin menggandeng rekan-rekan bisnis yang berniat mempromosikan serta membagi informasi tentang usaha mereka melalui platform ini.

Sejumlah perusahaan yang telah menjadi mitra bisnis Google Maps Indonesia antara lain urbanesia.com, Telkomsel dan LewatMana.com

"Selain lokasi, Google Maps Indonesia juga mampu menyajikan informasi tentang tempat yang dituju. Sebuah restoran sushi di Jakarta misalnya, si pengguna tidak hanya dapat mengetahui lokasi, tetapi juga mendapatkan informasi tentang restoran sushi tersebut," tutur Derek

Lengkapnya informasi yang yang dapat diakses konsumen tentunya merupakan hal bagus. Hal ini penting untuk menjaga koneksi antara perusahaan dan konsumennya, tambahnya.

Google sekarang menjadi properti web terkemuka di seluruh pasar global utama. Teknologi pencarian inovatif yang didirikan tahun 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin ini digunakan jutaan orang setiap harinya.

(ANT/S026)

20 Persen Garis Pantai Indonesia Alami Kerusakan

20 Persen Garis Pantai Indonesia Alami Kerusakan
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 persen dari garis pantai di sepanjang wilayah Indonesia dilaporkan mengalami kerusakan akibat berbagai permasalahan antara lain perubahan lingkungan dan abrasi pantai.

"20 persen garis pantai di Indonesia mengalami kerusakan," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dr Moch Amron, di Kementerian PU, Jakarta, Kamis.

Amron mencontohkan, panjang garis pantai di Pulau Bali telah mengalami abrasi sekitar 91 kilometer atau 20,8 persen dari garis pantai pulau tersebut.

Hal itu sangat disayangkan karena Indonesia memiliki garis pantai sekitar 95.000 kilometer, merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.

Ia mengemukakan, kerusakan garis pantai itu disebabkan oleh perubahan lingkungan dan abrasi pantai yang juga mengancam keberadaan lahan produktif dan pariwisata.

"Abrasi pantai juga menyebabkan bergesernya garis perbatasan dengan negara lain," kata Amron.

Sementara penutupan muara sungai dan pompa, lanjutnya, berdampak pada lalu lintas navigasi dan drainase.

Ia menuturkan, kondisi yang memprihatinkan itu tidak terlepas dari kurangnya alokasi anggaran untuk kegiatan pengamanan pantai yang tidak banyak berubah dan belum ada ketentuan yang mengatur penyelenggaraan pengamanan pantai.

Pengamanan pantai belum diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA) dan UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Untuk itu, Ditjen SDA Kementerian PU telah menetapkan arah kebijakan pengamanan pantai yang dilaksanakan dengan urutan prioritas penanganan abrasi pantai, pengamanan banjir di kawasan pantai, stabilitas muara sungai dan drainase yang langsung ke laut, menjaga kedaulatan NKRI dan mendukung revitalisasi kawasan pantai.

Sedangkan strategi yang akan dilakukan dalam pembangunan pengamanan pantai adalah memprioritaskan pembangunan konstruksi pengamanan pantai.

Selain itu menyusun program pemeliharaan berkelanjutan, mendukung upaya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kelestarian ekosistem pantai, menggunakan bahan material ramah lingkungan serta meningkatkan anggaran.

Amron mencontohkan, pengamanan pantai di Indonesia yang diprakarsai Kementerian PU antara lain adalah pembangunan tembok laut di pantai Bau-Bau (sulawesi Tenggara), dan di pantai Punggur (Bengkulu).

Selain itu untuk menjaga kedaulatan NKRI juga telah dilaksanakan reklamasi di Pulau Nipah, Kepulauan Riau.
(M040/B010)

Ilmuwan Mesir: Kemajuan Iptek Ungkap Keajaiban Al Quran

Ilmuwan Mesir: Kemajuan Iptek Ungkap Keajaiban Al Quran
Jakarta (ANTARA News) - Ilmuwan Mesir, Prof Dr Zagloul Mohamed El-Naggar, mengatakan semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Al Quran.

"Al Quran bukan buku ilmu pengetahuan. Tapi ayat-ayatnya mengenai alam semesta (kauniyah) kini terbukti dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," kata Prof Naggar dalam ceramahkanya di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis.

Pakar ilmu bumi (geologi) tersebut mengupas beragam penemuan ilmiah mengenai alam semesta yang mengamini hakekat kebenaran Al Quran.

Sebagai contoh, ayat-6 surat Al Thur, "Al Bahrul Masjur" (Demi laut yang -- di dalam tanah bawah laut itu -- ada api).

"Terbukti secara ilmiah oleh para ahli geologi dan ilmu kelautan bahwa dasar semua samudra dipanasi oleh jutaan ton magma yang keluar dari perut bumi," katanya.

Menurut peraih doktor geologi jebolan Universitas Wales, Inggris pada 1963 itu, magma tersebut keluar melalui jaringan rengkahan raksasa yang secara total merobek lapisan litosfir dan sampai ke lapisan astenosfir.

"Para ilmuwan yang jujur akan kagum melihat kepeloporan Al Quran dan hadis-hadis Nabi terkait petunjuk tentang fakta-fakta ilmiah bumi, yang baru dapat dibuktikan pada akhir abad ke-20 seiring dengan kemajuan iptek," kata ilmuwan yang telah menghafal semua 30 juz Al Quran saat ia berusia sepuluh tahun itu.

Fakta ilmiah lain, katanya, yaitu ayat 15 dan 16 Surat At Takwir: "Fala Uqsimu bil khunnas. Al Jawaril Kunnas" (Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tak tampak. Yang bergerak sangat cepat).

Prof Naggar menjelaskan, para ulama dahulu menafsirkan ayat tersebut secara metaforis, namun para ahli astronomi pada akhir abad 20 menemukan fakta ilmiah, yaitu apa yang disebut "Black Hole" (Lubang Hitam).

Black hole adalah planet yang ditandai dengan densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat, tempat zat dan semua bentuk energi termasuk cahaya tidak mungkin lepas dari perangkapnya, katanya.

Disebut lubang hitam karena ia sangat gelap tak terlihat, dengan kecepatan geraknya diperkirakan mencapai 300.000 km per detik.

Black holes dianggap sebagai fase tua kehidupan bintang, yang didahului ledakan dan zatnya kembali menjadi nebula.

"Fakta ini baru terungkap pada akhir abad 20, yakni 14 abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW," kata Prof Naggar.

Prof. Naggar lahir di desa Masyal, provinsi Gharbiah, Mesir. Hidup dalam keluarga yang taat beragama. Ia telah menghafal Al Quran semenjak usia sepuluh tahun.

Lulus dari fakultas sains Universitas Kairo pada 1955, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Wales, Inggris, hingga meraih gelar doktor bidang geologi pada 1953.

Ia telah menulis 45 buku dan 150 artikel ilmiah dan membimbing 45 mahasiswa program master dan doktor di berbagai perguruan tinggi.

Naggar pernah menjadi profesor tamu di Universitas Kalifornia pada 1977-78, dan memprakarsai terbentuknya Departemen Geologi pada Universitas Raja Saudi, Arab Saudi, dan Departemen Geologi pada Universitas Kuwait.

Prof Naggar dianugerahi sebagai peneliti terbaik untuk Seminar Paleontologi di Roma, Italia, pada 1970.

Saat ini ia menjadi ketua komite Al-I`Jaz Al Ilmi (Dewan Agung Urusan Islam di Mesir sejak 2001.

Ceramah yang dihadiri Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Ahmed El-Kewaisny, Rektor UIN, Prof Dr Kamaruddin Hidayat, sejumlah dosen dan mahasiswa UIN itu terkait dengan peluncuran buku tiga jilid Prof Naggar versi terjemahan bahasa Indonesia, "Selekta Tafsir Ayat-Ayat Kosmos Dalam Al Quran."

Acara peluncuran buku Prof Naggar tersebut diprakarsai oleh penerbit Mesir, Darul Shuruk Internasional Cabang Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Studi Islam UIN Syarif Hidayatullah. (*)

(T.M043/Z002/R009)

Gunung Lumpur Kembali Aktif Sebabkan Lumpur Lapindo

Gunung Lumpur Kembali Aktif Sebabkan Lumpur Lapindo
(ANTARA/Eric Ireng)
Jakarta (ANTARA News) - Laporan hasil penelitian ilmuwan Rusia menyatakan bahwa lumpur panas Lapindo di Sidoarjo (lusi) Jawa Timur terjadi akibat kegiatan seismik yang memicu kembali aktifnya gunung lumpur tua yang telah terbentuk sekitar 150.000-200.000 tahun lalu.

"Fenomena lumpur berdasarkan peristiwa alam meletusnya gunung lumpur yang terbentuk ratusan ribu tahun lalu," kata ketua tim ilmuwan Dr Sergey V Kadurin di Jakarta, Kamis.

Tim peneliti dari Rusia mengkonstruksi Sistem Informasi Geologi (GIS) yang memungkinkan menciptakan sebuah model tiga dimensi (3D) dari formasi geologi bawah tanah di area tersebut, kata Sergev Kadurin.

Menurut data tersebut, semburan lumpur panas yang terjadi pada Mei 2006 dipicu karena gempa bumi Yogyakarta yang terjadi dua hari sebelumnya dengan kekuatan 6,3 skala Richter.

Lumpur Lapindo ternyata sudah dipicu oleh dua gempa bumi yang terjadi sekitar 10 bulan pada 9 Juli 2005 dengan pusat gempa tepat di bawah zona letusan lumpur dengan kekuatan gempa 4,4 SR. Kemudian diikuti gempa berkekuatan 5,5 SR yang berjarak sekitar 450 km dari lokasi lumpur.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa peristiwa gunung lumpur tersebut, saluran lumpur telah ada jauh sebelum adanya pengeboran sumur gas.

"Kita tidak bisa menghentikan kejadian alam seperti gunung lumpur dan pola erupsi juga berbeda-beda," kata Sergev Kadurin.

Maka hasil penelitian tersebut merekomendasikan agar dilakukan monitoring di sekitar lokasi gunung lumpur.

Sementara itu, Senior Manager Geologi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Awang Harun Setyana juga mengatakan, gempa bumi sangat signifikan memicu letusan gunung lumpur.

"Banyak gunung lumpur di Pulau Jawa dan daerah tersebut merupakan episentrum. Gempa bumi sangat signifikan memicu letusan gunung lumpur," kata Awang.

Dia mengatakan, erupsi lumpur tidak pernah datang dari lubang sumur tapi berasal dari sesar yang membentuk garis lurus sepanjang 40 km.
(D016/B010)

Walhi: Moratorium Oslo Itikad Baik Penyelamatan Hutan

Jakarta (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menilai "Letter of Intent" (LoI) antara Norwegia dan Indonesia mengenai moratorium hutan merupakan itikad untuk penyelamatan hutan.

"Walhi menilai moratorium penebangan hutan merupakan itikad baik yang perlu diapresiasi dan didukung semua pihak, karena selama ini kerusakan hutan terus terjadi dan orang-orang tertentu menikmatinya," kata direktur kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Muhammad Teguh Surya di Jakarta, Rabu.

Dia menilai, selama ini korporasi sudah terlalu lama menikmati kesenangan dan kekayaan dari carut marutnya tata kelola disektor kehutanan seperti, adanya mafia hukum, lemahnya pengawasan, tumpang tindih kebijakan, serta tumpang tindih perijinan.

Menurutnya, moratorium yang lebih dikenal dengan Moratorium Oslo itu tidak akan menganggu ekonomi kerakyatan akan tetapi sangat mengganggu konglomerat hitam (korporasi hitam), karena jutaan hektar lahan hutan hanya dikuasi oleh segelintir orang saja dengan jangka waktu puluhan tahun.

Misalnya, di Kalbar, data dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat hingga Desember 2009 mengatakan bahwa total luas kebun sawit berdasarkan ijin yang dikeluarkan telah mencapai 3.592.633,66 ha dan hanya di miliki oleh 15 group.

Dia mengatakan, saatnya sekarang Indonesia memulihkan tata kelola disektor kehutanan, agar sumberdaya alam ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Sejalan dengan semangat pemulihan tersebut, maka pemerintah perlu memperkuat diri agar pelaksanaan moratorium tidak terbatas hanya pada jangka waktu dua tahun dan harus meng-cover hutan alam bukan hanya hutan primer.

Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan, Moratorium Oslo baru akan dlaksanakan pada 2011 dan akan diberikan jeda penebangan selama dua tahun.

Sementara pihak Norwegia berniat memberikan dana sebesar satu miliar dolar AS namun ditolak oleh pemerintah karena Indonesia ingin benar-benar siap saat dana tersebut dikelola yaitu pada 2011 sebagaimana kesepakatan.
(D016/A025)

Pemenang Kompetisi Roket Air

Palembang (ANTARA News) - Siswi Kelas VIII SMP Negeri 7 Palembang, Tyas Yolan Safitri (13) berhasil menjadi pemenang pertama kompetisi roket air tingkat nasional dan Sumatera Selatan yang diselenggarakan dalam waktu bersamaan.

"Saya senang bisa jadi pemenang, karena pesaingnya banyak dan bagus-bagus," kata Tyas usai menerima piala dan uang pembinaan dari Kementerian Ristek dan Dinas Pendidikan Sumsel, di Palembang, Rabu.

Menurut dia, tidak banyak persiapan yang dilakukannya menjelang perlombaan roket air tingkat nasional dan daerah tersebut.

Bimbingan dari guru mata pelajaran fisika dan terus berlatih serta membaca teori itulah yang terus diasah, tambahnya.

Tyas puteri pertama dari Ibu Isnaini Laili ini mengatakan, selain berlatih dan mematangkan konsep roket air, dia juga tidak putus-putus berdoa, karena diyakini akan menjadi kekuatan sendiri agar bisa bertanding dengan tenang dan lebih konsentrasi.

Dia menjelaskan, usai kompetisi ini akan meningkatkan persiapan matang agar bisa berkompetisi lebih baik di ajang Asia Pasifik.

"Saya akan belajar serius dengan mendatangkan guru privat yang mengajarkan konsep, teori dan praktek pembuatan roket air," ujarnya.

Tyas menambahkan, roket air berbahan serba plastik hasil karyanya tersebut menghantar dia menjadi pemenang tingkat nasional dan mendapatkan piala serta uang sebesar Rp6,5 juta.

Kompetisi roket air tersebut berlangsung 4-6 Oktober diikuti 38 peserta tingkat nasional dan 50-an utusan daerah yang berasal dari SMP se-Sumatera Selatan.

Khusus untuk hadiah memenangkan kompetisi roket tingkat daerah, dia juga mendapat piala dan uang pembinaan sebesar Rp3 juta dari Dinas Pendidikan Nasional setempat, katanya lagi.

Sementara itu, Rifki Auliarahman (12) dari SMPIT Asyifa Subang Jawa Barat berada di posisi kedua kompetisi roket air tingkat nasional dan Luthfan Hafizha dari SMP Salman Al Farizi Bandung pemenang ketiga masing-masing mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp5,5 juta dan Rp5 juta.
(ANT037/M033)

Ada 20 Titik Gunung Lumpur di Pulau Jawa

Jakarta (ANTARA News) - Senior Manager Geologi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) Awang Harun Setyana mengatakan, Pulau Jawa memiliki sekitar 20 titik gunung lumpur yang berpotensi meletus seperti lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dia mengungkapkan, 20 titik gunung lumpur itu terbentang dari Bogor, Jawa Barat hingga ke tengah, Purwodadi dan antara Bojonegoro dengan Surabaya hingga Selat Madura.

Fakta ini disampaikan menyusul hasil penelitian tim ilmuwan Rusia mengenai Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo pimpinan Dr Sergey V Kadurin, pengajar senior Universitas Odessa dan ilmuwan terkemuka lainnya dari Russian Institute of Electro Physics.

Awang mengatakan, titik tersebut berbentuk garis lurus dan didalamnya ada endapan sedimen muda yang tebal dan sangat banyak.

Dalam ilmu geologi, sedimen tersebut harus diendapkan sampai jutaan tahun dan menjadi batuan.

Banyak sedimen yang tidak terkompaksi dengan baik dan terkena sesar mengingat jalur tersebut dilalui gunung api sehingga memanaskan sedimen dan menjadi sangat mudah bergerak.

Faktor lain yang menyebabkan gunung lumpur berpotensi meletus karena Pulau Jawa ditekan oleh lempeng dari arah selatan sehingga banyak retakan di jalur tersebut.

"Sedimen yang labil, mudah bergerak karena panas dan ada tekanan. Ketiga syarat terpenuhi maka lumpur akan keluar," katanya seraya menambahkan daerah tersebut yang menjadi episentrum gempa bumi juga memicu keluarnya lumpur.

Hal itu sama seperti terjadi pada Lumpur Sidoarjo. Laporan hasil penelitian ilmuwan Rusia menyatakan bahwa itu terjadi akibat kegiatan seismik yang memicu kembali aktifnya gunung lumpur tua yang telah terbentuk sekitar 150.000-200.000 tahun lalu.

Menurut data tersebut, semburan lumpur panas Mei 2006 dipicu oleh gempa bumi Yogyakarta yang terjadi dua hari sebelumnya dengan kekuatan 6,3 skala Richter.

Lumpur Sidoarjo ternyata sudah dipicu dua gempa bumi yang terjadi sekitar 10 bulan pada 9 Juli 2005 dengan pusat gempa tepat di bawah zona letusan lumpur dengan kekuatan gempa 4,4 SR. Kemudian diikuti gempa berkekuatan 5,5 SR sekitar 450 km dari lokasi Lumpur Sidoarjo.(*)

D016/AR09

Saatnya Mendorong Hilirisasi Sawit


ANTARA/Saptono
PROGRAM hilirisasi sawit akan digencarkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan sekaligus sebagai nilai tambah sawit di dalam negeri.

Program ini sendiri adalah upaya pemerintah untuk membangun industri pengolahan produk mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan, kelapa sawit merupakan sektor penting karena memberikan lapangan pekerjaan lebih dari lima juta orang di Indonesia serta berkontribusi penting pada produk domestik bruto dan ekspor nasional.

"Dengan adanya hilirisasi, tenaga kerja yang terserap akan semakin banyak dan komitmen tersebut sesuai dengan Inpres No.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan," kata Mahendra seperti dikutip dari Antara di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mahendra menyatakan, dalam jangka pendek, pemerintah akan meningkatkan produksi biodiesel berbasis sawit dan minyak goreng.

Untuk memajukan program hilirisasi sawit, pemerintah telah meminta 14 perusahaan minyak sawit nasional untuk menjadi pionir. Nah, perusahaan ini diminta untuk membangun pabrik pengolahan minyak sawit. (*)

Pemerintah Tetap Dukung Industri CPO


ANTARA/Saptono
MENKO Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah tetap mendukung industri minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), walau terjadi beberapa pembatalan pembelian CPO dari perusahaan Indonesia yang dituduh merusak hutan hujan.

''Sudah banyak penjelasan, pemerintah sendiri mendukung industri kita. Kita harus memberi dukungan terhadap industri kita yang tidak melakukan apa yang disampaikan itu (kerusakan lingkungan)," ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, pekan lalu.

Ia mengatakan, pemerintah terus melakukan kampanye untuk melestarikan lingkungan dan telah melakukan sosialisasi melalui Kementerian terkait. "Mendag juga melakukan itu, Mentan melakukan kampanye kemana-mana (mengenai lingkungan hidup)," ujar Hatta.

Ia mengharapkan keputusan untuk melarang menggunakan produk industri CPO asal Indonesia tidak berlangsung secara sepihak dan seharusnya dibutuhkan pendapat dari konsultan independen mengenai segala tuduhan.(*)

Wednesday, October 06, 2010

Enam Orangutan Sumatera Dipasangi Alat Pengamat

Enam Orangutan Sumatera Dipasangi Alat Pengamat
Orang Utan (Foto ANTARA/Saptono)
Jambi (ANTARA News) - Tim dokter hewan Kebun Binatang Perth bersama "Frankfurt Zoological Society" memasang alat pengamat pada enam ekor orangutan sumatera (Pongo abelii).

Manajer Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatera Frankfurt Zoological Society (FZS) Julius Paolo Siregar di Jambi, Selasa mengatakan, pemasangan alat tersebut dilakukan melalui operasi implan di Stasiun Reintroduksi Sungai Pengian, Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Menurut Julius, kegiatan ini merupakan langkah maju yang sangat penting bagi kegiatan reintroduksi orangutan sumatera. Orangutan yang dipasangi pemancar itu akan memberikan data distribusi di ekosistem kawasan Bukit Tigapuluh yang menjadi areal penglepasannya.

"Dengan dipasangi transmiter akan mempermudah pengamatan dan pengawasan terhadap hewan dilindungi itu. Apakah orangutan yang dilepasliarkan mampu bertahan hidup di alam atau tidak. Juga akan diketahui daerah jelajah setiap orangutan yang dilepasliarkan," ujar Julius.

Orangutan itu merupakan hasil sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara yang berusia 6-14 tahun. Orangutan itu kemudian menjalani program rehabilitasi di Jambi untuk mengembalikan kemampuan hidup di alam liar.

Kepingan transmiter dengan diameter sekitar tiga centimeter dan tebal satu centimeter itu ditanam di tengkuk orangutan. Transmiter ini secara otomatis aktif pada pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB setiap hari dan baterainya mampu bertahan hingga dua tahun, katanya.

Sementara itu, drh Simone Diane Vitali dari Perth menyatakan sinyal yang dikeluarkan oleh transmiter tidak akan mengganggu perilaku orangutan. Semakin besar ukuran Orangutan maka operasi implan akan semakin mudah.

"Menjadi pengalaman besar bagi saya karena berkesempatan melakukan operasi pada satwa dilindungi yang sudah sangat langka di dunia," ujarnya.

Operasi implantasi keenam orangutan seluruhnya berjalan sesuai rencana dan saat ini masih dalam tahap pengamatan atas luka bekas jahitan.

Saat ini keenam orangutan tersebut masuk dalam tahap penyembuhan luka bekas jahitan. Setelah dinyatakan tidak ada permasalahan akan dilepasliarkan di sejumlah titik di kawasan ekosistem Bukit Tigapuluh menunggu musim buah tiba.

FZS bekerja sama dengan Kementrian Kehutanan, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Pan Eco menjalankan program reintroduksi orangutan sumatera di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Sejak 2002, FZS telah merehabilitasi 136 ekor Prangutan dan 119 ekor di antaranya telah kembali ke alam bebas.
(ANT263/C/s018)

Benda diduga meteor jatuh di Ngringo

Karanganyar (Espos)–Sebuah benda yang diduga meteor jatuh di rumah Suryono, warga RT 7/ RW III, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karangnyar, Senin (4/10) sekitar pukul 00.45 WIB.

Akibat peristiwa tersebut kondisi dua ruangan di rumah Suryono yaitu bagian dapur dan ruang makan berantakan. Suryono mengatakan saat kejadian tersebut dirinya bersama isterinya tengah tertidur pulas. “Saya kaget karena saat benda itu jatuh terdengar ledakan keras, karena takut, listrik saya padamkan. Setelah terdengar ledakan itu terlihat ada api di atas kulkas,” tuturnya saat ditemui di kediamannya.

Beruntung, lanjutnya, isterinya dapat segera memadamkan kobaran api tersebut. “Api hanya membakar kain tutup kulkas,” jelasnya. Sementara berdasarkan pantauan Espos, hingga kondisi dua ruangan itu masih berantakan.

isw

Siswa SMP Berlomba dalam Kompetisi Roket Nasional

Siswa SMP Berlomba dalam Kompetisi Roket Nasional
Ilustrasi Kompetesi Roket (ANTARA/Noveradika)
Palembang (ANTARA News) - Siswa-siswi SMP dari tujuh provinsi berlomba merakit dan meluncurkan roket dalam Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2010 yang digelar di lapangan Universitas Sriwijaya, Palembang, Selasa.

Para siswa peserta KRAN 2010 yang diselenggarakan Pusat Peraga Iptek Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) itu berjumlah 38 peserta dari 10 kabupaten atau kota, dari tujuh provinsi.

Para siswa yang sebelumnya merupakan para pemenang kompetisi roket air di daerahnya itu diberi waktu merakit roket selama dua jam sejak Selasa pagi pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.

Masing-masing mereka dibekali dua botol bekas softdrink 1.500 ml, sejenis pemberat (plastisin), infraboard sebagai bahan sayap dan ekor, double tape, mistar, cutter, spidol, styroform, karton, lem, dan sambungan (nozzle).

Para siswa memulai dengan memotong botol dan infraboard serta menyambung-nyambungnya menjadi berbentuk roket, kemudian ditimbang.

Roket-roket yang telah selesai dirakit itu lalu diisi air sebagai bahan bakar dalam perbandingan tertentu dan dipasang di launcher yang telah disiapkan.

Lalu kemudian para peserta memompakan angin ke roket tersebut melalui kompresor.

Roket akan meluncur terbang ketika tombol ditekan dan jatuh menukik ke area yang telah ditentukan sejauh 60 meter dari garis launcher.

"Roket terbaik adalah yang mampu masuk ke zona yang digariskan dan paling mendekati bendera merah di titik tengah lingkaran," kata Ketua Panitia KRAN 2010, Awaluddin..

Sementara itu, Deputi bidang Kelembagaan Iptek Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan di sela Kompetisi Roket Air Nasional 2010 tersebut mengatakan, kompetisi merakit dan meluncurkan roket air itu dipilih karena sangat menarik bagi siswa sehingga bisa memicu mereka mencintai sains.

"Meskipun kita melihat roket aslinya rumit dan di dalamnya penuh komponen canggih, ternyata prinsipnya sederhana. Bahkan bisa dibuat dari botol plastik bekas minuman dan air sebagai bahan bakar," katanya.

Dikatakan Benyamin, pemenangnya akan dikirim ke kompetisi roket air internasional di Melbourne Australia pada November 2010 ini.
(D009/A011)

Ekosistem Burung Indonesia Terancam Punah

Bogor (ANTARA News) - Ekosistem Burung Indonesia terancam puna karena menyusutnya ruang terbuka hijau (RTH) akibat pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada berubahannya ekosistem menjadi kawasan perkotaan.

Hal ini disampaikan oleh Ria Saryanthi, Conservation Programer Manager Burung Indonesia atau yang dikenal Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia melalui email yang dikirimkannya kepada ANTARA News, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia yang jatuh pada Senin pertama bulan Oktober setiap tahunnya yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ria menjelaskan, Hari Habitat Dunia menjadi kesempatan tahunan untuk melakukan refleksi, bagaimana kita menciptakan kota kita sebagai tempat yang lebih baik bagi semua. Mengenai ekosistem buru Indonesia yang terancam punah, dijelaskannya berkurangnya RTH tentunya membuat keberadaan burung terancam.

"Tidak mudah bagi burung untuk hidup di kawasan minim pepohonan karena pohon merupakan merupakan sumber kehidupan, tempat mencari makan, bersarang, dan berkembang biak. Begitupun dengan keberadaan sungai, kanal, atau danau yang belum tercemar dan ketersediaan pakan seperti ikan dan udang yang berlimpah. Hanya burung gereja yang masih umum ditemui di lingkungan padat penduduk," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, kecilnya areal RTH serta letaknya yang berjauhan tanpa jalur penghubung membuat burung-burung yang hidup di dalamnya terisolasi. Akibatnya jumlah jenis dan populasi pun menyusut.

"Hoogerwerf, seorang naturalis dari Belanda, pada tahun 1948 mencatat, di Jakarta masih ditemukan 256 jenis burung. Namun, hasil survei sebuah LSM konservasi di Jakarta tahun 2006-2007 hanya menemukan 121 jenis burung, termasuk jenis burung pantai," ungkapnya.

Ia mengatakan, contoh utama RTH di Jakarta tahun 1992 yang seluas 1.235 ha berkurang menjadi 805 ha di tahun 2005. Idealnya, sebuah kota memiliki 30% wilayah hijau, sementara saat ini belantara beton di Jakarta hanya menyisakan 9% wilayah hijau.

Kondisi ini berbanding terbalik pada masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen (1618 - 1623), Batavia tempo dulu bukan hanya terkenal sebagai "Venesia dari Timur".

Oleh karena, menurut dia, kala itu Batavia juga memiliki kawasan ruang terbuka hijau sangat luas dan kekayaan ragam burungnya. Dalam perkembangannya, proses urbanisasi membuat ruang terbuka hijau kerap disulap menjadi perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan wilayah industri

Keberadaan burung di perkotaan merupakan indikator alami kebersihan dan mutu lingkungan. Secara sederhana, burung mandar atau raja udang tidak akan terlihat di daerah aliran sungai yang mengitari Jakarta karena airnya sudah tercemar.

Menurut Ria, jenis burung ini tidak sudi hidup di daerah yang telah tercemar karena pasti pakan mereka sudah tidak ada lagi. Berdasarkan indikator burung tersebut, sudah dapat tergambar seberapa parah pencemaran air di sungai-sungai maupun kanal-kanal di kota Jakarta.

"Selain itu, kicau burung memberikan nuansa alami yang menyehatkan jiwa raga," ujar Ria.

Diungkapkannya, hasil survei di enam kota besar di Jawa-Bali menunjukkan bahwa satu dari tiga rumah memelihara burung dalam sangkar, sementara Burung adalah salah satu hidupan liar yang mudah dijumpai di mana saja dan dapat ?diundang?.

Kawasan hunian yang dapat menyediakan cukup makan, minum dan tempat berlindung akan mengundang burung-burung untuk datang. Kawasan hunian dapat difungsikan sebagai habitat alami hidupan liar, yang memberikan nilai tambah bagi penghuni dan meningkatkan apresiasi kepada alam.

Menghadapi permasalahan tersebut, ujar Ria, sebagai lembaga nirlaba non pemerintah yang bergerak di bidang konservasi dan merupakan bagian dari kemitraan global Bird Life International. Burung Indonesia bekerja bersama masyarakat dalam upaya pelestarian jenis-jenis burung di Indonesia.

Upaya yang dilakukan adalah menciptakan konsep hunian yang lebih dari sekadar hijau harus dikedepankan, perancangan dan penataan kawasan sehingga lebih asri, alami dan kaya keragaman hayati. Perancangan kawasan dengan mempertimbangkan kaidah ekologis akan memungkinkan terciptanya habitat yang lebih baik dan mengundang kehadiran burung di sekitar.

"Burung-burung dan hidupan liar lainnya seperti kupu-kupu akan menjadi bagian dari kualitas hidup kita sehari-hari di kawasan hunian yang alami di tengah Jakarta," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kehijauan yang saling menyambung ini tidak hanya bagus untuk burung tetapi juga baik bagi seluruh penghuni kota. Warga kota di negara tropis yang sehari-hari berjalan kaki, bersepeda, dan tak mengendarai kendaraan bermotor, sangat membutuhkan keteduhan.

"Keteduhan ini hanya bisa tercipta melalui kerindangan pohon. Kehijauan yang disenangi burung sebenarnya ikut dinikmati manusia. Pohon juga berfungsi menghisap atau menetralisir sebagian polutan dari udara. Dengan demikian, tata kota dan hunian ramah burung otomatis ramah manusia juga," ujarnya.
(T.KR-LR/P003)