Pages

Sunday, November 07, 2010

Ki Kusumo: Letusan Merapi Masih Akan Terjadi hingga Akhir Tahun

Tribunnews.com - Minggu, 7 November 2010 16:14 WIB
Tribunnews.com/Iman Suryanto
MERAPI MELETUS - Ini adalah pemandangan detik-detik meletusnya Gunung Merapi yang mengeluarkan debu vulkanik serta awan panas (wedus gembel) yang terjadi unutk kesekian kalinya, Senin (1/11/2010). Akibat letusan tersebut membuat para pengungsi yang berada di tenda-tenda pengungsian di bawah Gunung Merapi panik dan mencoba menyelamatan diri.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut ahli pengobatan alternatif, Ki Kusumo mengatakan awan menyerupai bentuk kepala Petruk, tokoh punakawan dalam dunia pewayangan yang muncul di sela-sela letusan Gunung Merapi, beberapa waktu lalu, merupakan sebuah pertanda buruk.

Namun tidak hanya itu, Ki Kusumo mengatakan adanya sebuah isyarat yang tak bisa dianggap remeh.

“Awan berbentuk Petruk itu pertanda riil. Kita diingatkan, karena gejolak di negeri ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan. Dibutuhkan kebersamaan. Jangan hanya menyalahkan satu elemen masyarakat atau para pemimpin saja,” tutur Ki Kusumo, di malam penggalangan dana di bilangan Kemang, Sabtu (6/11/2010).

Menurutnya, keberadaan Gunung Merapi sampai saat ini masih memiliki aura mistis yang kuat. Mempunyai energi metafisika yang luar biasa. Hal itu di dukung masyarakat sekitar yang kental dengan hal-hal berbau supranatural.

“Setidaknya, kita bisa menebak apa yang akan terjadi. Misalnya, terkait dengan bencana beruntun yang terus mengguncang bumi pertiwi ini," kata Ki Kusumo.

Dalam mata batinnya, Ki Kusumo melihat bahwa letusan Merapi masih akan terus terjadi hingga menjelang pergantian tahun. Bencana lain yang tak kalah dahsyat juga akan mewarnai negeri ini.

Bencana beruntun atau letusan gunung yang dianggap sebagai kunci dari gunung berapi di Indonesia ini adalah kado akhir tahun.

“Bencana ini bisa dijadikan alat introspeksi, sehingga di tahun depan bangsa Indonesia akan lebih cermat dalam menghargai alam. Kita mulai dari diri kita dan dari lingkungan dimana kita tinggal, untuk lebih menyayangi lingkungan” pungkas Ki Kusumo.


Editor: anwarsadat

No comments: