Pages

Sunday, October 21, 2007

Pengalihan CPO Untuk Biodiesel Belum Menguntungkan

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Derom Bangun mengungkapkan pengalihan CPO untuk diproduksi menjadi biodesel pada saat ini masih belum menguntungkan dibandingkan jika diolah menjadi minyak goreng.


"Wapres Jusuf Kalla tadi juga membuat perhitungan dengan masih adanya subsidi BBM maka produksi biodiesel tidak menguntungkan," kata Ketua harian GAPKI Ir Derom Bangun seusai pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa.

Menurut Derom perhitungan Wapres tersebut juga hampir sama dengan hitungan yang dilakukan beberapa pengusaha GAPKI. Dengan harga jual CPO saat ini sekitar Rp3.800/liter ditambah PPN maka jika diolah menjadi Biodiesel harganya menjadi hampir sama dengan harga solar saat ini.

"Jika BBM di Indonesia masih alami subsidi, bisa-bisa biodiesel harganya lebih tinggi dari solar," kata Derom.

Namun tambah Derom, untuk jangka panjang dengan makin meningkatnya kebutuhan BBM maka produk biodiesel akan sangat menguntungkan. Saat ini, tambahnya baru ada beberapa pengusaha kelapa sawit di Indonesia yang berusaha mengolah CPO jadi biodiesel.

Dalam pertemuan dengan Wapres tersebut, juga dibicarakan beberapa hal mengenai soal ketentuan-ketentuan yang mengatur masalah biodiesel termasuk di dalamnya soal distribusinya.

Sebelumnya dalam kunjungan ke Malaysia Wapres Jusuf Kalla telah menyepakati secara bersama-sama dengan Malaysia untuk peningkatan perkebunan kelapa sawit. Sebagian hasil CPO tersebut akan dialihkan untuk pembuatan biodiesel. Pihak Malaysia saat ini sudah mulai merintis pembangunan pengolahan CPO menjadi biodiesel.

"Kalau PT Pertamina sudah mulai memproduksi biodiesel tentu pengusaha-pengusaha bergerak membuat pabriknya," katanya.

Data GAPKI saat ini produksi CPO Indonesai telah mencapai 14,7 juta ton per tahun. Menurut Derom produk CPO Indonesia ini sudah hampir sama dengan yang diproduksi oleh Malaysia. Dengan produksi sebanyak itu, Indonesia telah menguasai 40 persen produk CPO dunia.

Sementara kebutuhan CPO dunia saat ini mencapai 30 juta ton per tahun.(*)

Copyright © 2007 ANTARA

No comments: